KETIKA AKU SUDAH TUA

Ketika aku sudah tua, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku

Ketika pakainku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu .

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikan aku, jangan marah padaku. Ingatlah sewaktu kecil aku harus memakai segala cara untuk membujukmu mandi ?

Ketika aku tak paham seditkpun tentang teknologi dan hal-hal baru, jangan mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu sabar menjawab setiap “mengapa” darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat kau belajar berjalan waktu masih kecil

Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untukmengingat.
Sebenarnya bagiku, apa yang dibecarakan tidaklah penting asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah puas

Ketika kau memandang aku yang mulai menua, janganlah berduka mengetilah aku, dukung aku seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai bejalar menjalani hidupmu
Waktu itu aku memberi pentunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku

Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan memberikan senyum penuh rasa syukur dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak terhingga untukmu.

Baca Selanjutnya ...

SEBELUM KAMU MENGELUH

Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makanmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan

Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa. Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam kehidupnya

Sebelum kamu mengeluh tentang suami dan istri anda. Pikirkan tetang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

Hari ini sebelum kamuy mengeluh tetang hidupmu. Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

Sebelum kamu mengeluh tenrtang rumahmu kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya. Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalan.

Sebelum kamu mengeluh tetang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tenteng seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang perkerjaanmu. Pikirkan tentang pengangguran, orang – orang cacat yang berharap mereka mempunyai perkerjan seperti anda

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain. Ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa

Dan ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan tersenyumlah dan mengucap syukurlah kepada Tuhan bahwa kamu masih di beri kehidupan.

Baca Selanjutnya ...

GRATIS

Ini adalah mengenai Nilai Kasih ibu dan seorang anak
Yang mendapatkan ibunya sedang
sibuk mneyediakan makan malam di dapur.
Kemudian dia mengulurkan sekeping kertas yangbertulisan sesuatu
Si ibu segera memberiskan tangan
dan lalu menerima kertas yang di hulurkan oleh si anak
dan membacanya

Ongkos upah membanru ibu :
1. Membantu pergi kewarung : Rp 20.000
2. Menjaga adik Rp 20.000
3. Membuang sampah Rp. 50.000
4. Membersikan tempat tidur Rp. 10.000
5. menyiram bungan Rp.15.000
6. menyapu Halaman Rp.15.000
Jumlah : Rp. Rp 85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang
si anak yang raut mukanya berbiniar-binar
si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang
kertas yang sama

1. Ongkos mengandungmu selama sembilan bulan - GRATIS
2. Ongkos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3. Ongkos air mata yang menetes kaenamu - GRATIS
4. Ongkos khawatir kaenamu karena selalu memirkirkan keadaanmu - GRATIS
5. Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
6. Ongkos mencuci pakaian, gelas, piring
dan keperluamu - GRATIS
Jumlahg keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak belinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu
Memeluk dan berkata , “Saya Sayang Ibu”
Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu
didepan surat yang ditulisnya :
“Telah Dibayar dan Berjanji Tidak Akan Melakukan Lagi”

Baca Selanjutnya ...